
Fakultas Vokasi Universitas Baiturrahmah melaksanakan Workshop Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) selama dua hari, Senin–Selasa, 1–2 Desember 2025, di Ruang Sidang Yayasan Pendidikan Baiturrahmah Padang. Kegiatan ini menjadi langkah strategis fakultas dalam memperbarui kurikulum agar lebih terukur, aplikatif, dan sesuai arah pengembangan pendidikan vokasi.
Dekan Fakultas Vokasi, Oktavia Puspita Sari, Dipl.Rad., S.Si., M.Kes, dalam sambutannya menegaskan bahwa kurikulum vokasi tidak boleh hanya berhenti pada teori, tetapi harus berorientasi pada praktik. Ia menyebut saat ini Fakultas Vokasi memiliki dua program studi terapan—Radiologi dan D4 Keperawatan Anestesiologi—sehingga transformasi kurikulum menjadi kebutuhan mendesak agar kedua prodi memiliki kekhasan kompetensi yang kuat.

Dekan menambahkan bahwa workshop ini diharapkan memberikan perubahan signifikan dalam pemahaman dosen terhadap konsep OBE. Pengetahuan tersebut, katanya, akan membantu program studi menyusun kurikulum yang dapat menggambarkan capaian profil lulusan secara lebih jelas dan terukur, sekaligus mendukung visi universitas menjadi institusi unggul di tingkat nasional. “Ilmu yang diperoleh para peserta harus bisa diimplementasikan sehingga mutu fakultas dan program studi meningkat,” ujarnya.
Workshop menghadirkan narasumber Prof. Hema Malini, S.Kp., MN., Ph.D, yang memberikan rangkaian materi mulai dari konsep dasar OBE, pengembangan kurikulum berbasis capaian, strategi pembelajaran, hingga metode asesmen sesuai standar OBE. Peserta mendapatkan penjelasan mengenai bagaimana OBE seharusnya membentuk lulusan yang kompeten melalui capaian pembelajaran yang terukur, relevan, dan sesuai kebutuhan dunia kerja.

Dalam pemaparannya, narasumber juga menjelaskan bahwa OBE bukan konsep baru. Pendekatan ini sudah diperkenalkan sejak 2015, tetapi implementasinya memerlukan pemahaman mendalam agar tidak berhenti pada penyesuaian dokumen saja. Selain itu, dosen didorong mampu menghubungkan profil lulusan dengan rancangan modul pembelajaran dan penilaian secara berkesinambungan.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan praktik penyusunan RPS berbasis OBE oleh para dosen. Setiap rancangan yang disusun peserta mendapatkan evaluasi langsung dari narasumber agar lebih sesuai dengan prinsip OBE. Sesi ini menjadi kesempatan bagi dosen untuk melihat sejauh mana perangkat pembelajaran dapat diselaraskan dengan tuntutan kurikulum vokasi yang berbasis keterampilan nyata.
Workshop ditutup dengan penegasan kembali bahwa Fakultas Vokasi harus memastikan seluruh proses pembelajaran dapat mencerminkan karakter pendidikan vokasi, yaitu pembelajaran berbasis praktik, demonstrasi kompetensi, dan pemetaan jelas antara capaian pembelajaran dengan dunia kerja. Melalui penyempurnaan kurikulum yang berbasis OBE, fakultas menargetkan output lulusan yang lebih unggul dan siap bersaing di tingkat nasional.
