Kajian Dhuha : Syafaat Al Qur’an

Ustadz Syofyan Hadi.

Universitas Baiturrahmah (Unbrah) menggelar kegiatan Kajian Dhuha secara daring dengan aplikasi ZOOM pada Sabtu 16 April 2022 dengan menghadirkan ustadz Dr. Syofyan Hadi, Lc, M.A dengan kajian Syafaat Al Quran

Kajian dimulai dengan penyampaian Ustadz tentang isi kandungan Surat Al Araf ayat 204 yang mengandung pengertian agar umat manusia dapat mendengarkan saat Al Quran dibacakan dan selanjutnya mempelajarinya sebab pasti akan mendapat rahmat dari Allah SWT.

Dalam hal ini mendengar Al Qur’an dapa dilakukan dengan dua cara dengar biasa sambil lewat serta mendengar dengan sungguh lalu diam dan tidak mengerjakan aktivitas lain.

Dalam hal ini Allah menjelaskan bahwa seluruh amalan yang dilakukan manusia tidak bisa sebagai syarat masuk Surga tanpa mendapat rahmat Allah SWT, sehingga ini menjadi mahal.

Jemaah Kajian Dhuha.

Menurut Ustadz dari pengertian surat Yunus 57 dan Yunus 58 menjelaskan bahwa Allah memberikan kabar gembira bagi yang mendengar, membaca, menghafal dan mempelajari Al Qur’an yakni mendapat rahmat dari Allah di dunia dan akhirat. Di dunia salah satunya sebagai obat segala penyakit hati.

Sedangkan untuk akhirat pada salah satu Sabda Nabi, akan menjadi salah satu sarana pengaman manusia saat di Padang Mahsyar. Orang pembaca Al Qur’an bersama muazin dan orang kaya yang rajin beribadah akan mendapat tempat yang nyaman dan teduh di Padang Mahsyar.

Kemudian rahmat Al Qur’an lain yakni diturunkannya satu surat 30 ayat yang akan memberikan jaminan pertolongan dari proses kematian sampai Mahsyar dan hisab dan Mizan kepada pembaca dan penghafalnya yakni Surat Al Mulk.

Kemudian para pendengar, pembaca, pengkaji dan penghafal Al Qur’an adalah bagian dari keluarga atau orang-orang yang istimewa di depan Allah.

Pembawa Acara Ka BAU Unbrah Jemkhairil, M.Ag

Syafaat lain yang diberikan kepada ahli Quran yakni menjadi penentu tingkatan surga saat memasuki pintu surga kelak. Bahkan bagi yang membaca dan menghafal Al Qur’an, Allah berjanji tidak akan mengazab hati dan lidah tidak akan diazab api neraka.

Kemudian syafaat lain dari Al Qur’an yakni akan masuk surga, ditambah akan membawa 10 keluarga nya yang divonis masuk neraka ikut masuk surga.

Ustadz juga menyampaikan bahwa dalam Ramadhan Al Quran harus menjadi tuntunan bukan semata dibaca saja. Itu sebabnya dalam Ramadhan amalan terbaik adalah tadarus Al Qur’an, artinya mendengar, membaca, memahami, mempelajari dan mengajarkan. Analoginya lebih baik memahami 30 ayat dibanding 30 Juzz tapi tanpa pemahaman..

Ustadz juga mengimbau untuk memperlakukan Al Qur’an dengan baik dan selalu mencintal Al Qur’an atas nama Allah. Termasuk juga menimba ilmu dan menjadi ahli di berbagai bidang karena Allah. Sebab inilah ciri utama menjadi ulama.