Kajian Dhuha : Meneladani Akhlak Rasulullah SAW

Kajian Dhuha Sabtu 24 Oktober 2020.

Universitas Baiturrahmah (Unbrah) menggelar kegiatan rutin mingguan Kajian Dhuha secara dalam jaringan pada Sabtu 24 Oktober 2020 dengan menghadirkan kembali Ustadz Dr. Syofyan Hadi, M.A, M.Hum.

Pada kajian dhuha ini Ustadz Syofyan Hadi menyampaikan tausyiah tentang cara meneladani akhlak Rasulullah SAW, yang merupakan terbaik di seluruh dunia dan sepanjang massa.

Menurut ustadz Rasulullah SAW menjadi manusia yang paling terpuji akhlaknya bukan semata kebetulan namun memang telah direncanakan Allah SWT. Tujuannya untuk memberikan contoh bagi umat setelahnya tentang kepribadian manusia terbaik.

Walaupun demikian tetap perlu melihat pelajaran dari apa yang telah direncanakan oleh Allah SWT guna meningkatkan keimanan kita Kepada Nya.

Sebagai gambaran Rasulullah memiliki akhlak terpuji karena merupakan keturunan atau bibit dari manusia terbaik dan terpuji juga.

Ayah Rasulullah yakni Abdullah merupakan pemuda paling memiliki akhlak terbaik di seluruh kaum Quraisy pada saat itu. Sedangkan ibunya yakni Halimah merupakan wanita paling jujur saat itu.

Ustadz Syofyan Hadi

Bukan hanya itu wanita yang ikut menyusui Rasulullah yakni Halimah merupakan perempuan dari bani Syaid di Pedalaman Arab yang merupakan kaum santun.

Dengan perpaduan orang tua Rasulullah tersebut amat tepat Rasulullah menjadi manusia paling terpuji.

Ini mengindikasikan bila suami istri ingin memiliki keturunan yang berakhlak terpuji maka harus memiliki akhlak terpuji dan kepribadian yang baik juga.

Hal lain yang bisa diambil contoh dari akhlak Rasulullah dalam etika makan. Ketika Rasul pulang ke rumah mendapati istrinya Aisyah R.A tidak memasak, beliau langsung mengatakan “saya sedang berpuasa”.

Hal ini dilakukan agar istrinya tidak tersinggung dan itu sebagai cara juga memberi kesenangan istrinya. Hal lain saat pulang ke rumah lewat malam, istrinya sedang tidur, Rasulullah juga enggan membangunkan istrinya, dan memilih tidur di luar.

Terpujinya akhlak Rasulullah ini sejalan dengan intensitas ibadah Rasul yang baik dan maksimal. Dengan demikian, bila ibadahnya baik maka akhlaknya akan baik.

Artinya seseorang shalat, puasa, atau sedekah dengan sungguh-sungguh, ikhlas dan atas Keridhoan Nya juga membentuk akhlak yang terpuji.

“Jadi tidak ada istilah seseorang yang akhlaknya buruk, perilakunya dikatakan baik atau terpuji,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh semua mahasiswa baru 2020 melalui Aplikasi ZOOM dan ditutup oleh Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, M.S.

Menurut Rektor Unbrah kegiatan Kajian Dhuha merupakan kegiatan wajib diikuti semua mahasiswa baru Unbrah karena akan dimasukkan dalam penilaian akademik.

Nantinya bila pandemi telah berakhir kegiatan ini akan dipusatkan di Masjid Baiturrahmah yang tentu masih asing bagi sebagian besar mahasiswa khususnya bukan dari Padang atau Sumbar.